Jumat, 07 Juni 2019

T S U N A M I






: 6 Desember 2004

kami cuma daun-daun kerontang
yang hanyut ditelan lautan kepedihan
kala nafas-Mu menghembuskan resah
pada gelegar ombak yang marah
lidah gelombang mengaum
bagai cakar tajam sang maut
yang beringas mencabik-cabik tirai kehidupan
air bah menggeram
dari sumber mala petaka
meruntuhkan rumah-rumah ,
 mengundang tangis
dan akhirnya
--senyap!
mimpi buruk tersingkap pada
mayat-mayat bergelimpangan
lolong menyayat gagak hitam
lampu yang padam
kota mati tanpa denyutan nadi
: dunia pun terhenyak
“apa yang telah berlaku padamu
saudaraku?”
kami cuma helai dedaunan tanpa
ruas yang menggelapar dibantai angin
lapar dan tersungkur
 di ujung sunyi reruntuhan,
dari sela-sela puing kami menjerit pada

pekik penghabisan
: “ulurkan tangan-Mu ya Allah…. Sang Maha Penguasa
Alam…..”


*Catatan untuk saudara-saudaraku yang telah bangkit di Banda Aceh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

--Korowai Buluanop, Mabul: Menyusuri Sungai-sungai

Pagi hari di bulan akhir November 2019, hujan sejak tengah malam belum juga reda kami tim Bangga Papua --Bangun Generasi dan ...