: 6 Desember 2004
kami cuma daun-daun kerontang
yang hanyut ditelan lautan kepedihan
kala nafas-Mu menghembuskan resah
pada gelegar ombak yang marah
lidah gelombang mengaum
bagai cakar tajam sang maut
yang beringas mencabik-cabik tirai kehidupan
air bah menggeram
dari sumber mala petaka
meruntuhkan rumah-rumah ,
mengundang tangis
dan akhirnya
--senyap!
mimpi buruk tersingkap pada
mayat-mayat bergelimpangan
lolong menyayat gagak hitam
lampu yang padam
kota mati tanpa denyutan nadi
: dunia pun terhenyak
“apa yang telah berlaku padamu
saudaraku?”
kami cuma helai dedaunan tanpa
ruas yang menggelapar dibantai angin
lapar dan tersungkur
di ujung sunyi reruntuhan,
dari sela-sela puing kami menjerit pada
pekik penghabisan
: “ulurkan tangan-Mu ya Allah…. Sang Maha Penguasa
Alam…..”
*Catatan untuk saudara-saudaraku yang telah bangkit di Banda Aceh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar