waktu pun bergemuruh menjadi gelombang yang meraung
bergulung gulung
pada lidahnya menjerit ketakutan membentur dinding pelabuhan
: perjalanan ini tuan, berawal serupa keraguan
lalu bahtera oleng, terhuyung dalam angin yang semakin
marah
daratan cuma kabut yang risau menunggu jawab --aku pun hanyut!
geladak sunyi seakan malam tanpa kata
ikan ikan menggelepar binasa
kapankah letih akan bersandar di tepi dermaga?
tiba-tiba terdengar suara memanggil: “pulanglah ....!”
beliung pun menampar pada hantaman ombak
yang resah lalu lesap pada hampa yang sempurna
hidangan yang tersisa adalah puntung dari cerutu
yang dihisap sang puan
pada asapnya menggeliat seekor ular
menari dan menari
di atas segala duka hati
waktu masih berdebur dalam gelombang
bersiap menerkam bahtera, tapi
bukankah Ia masih di sana? memandang dan memandang
laku manusia sebelum babak terakhir tiba ....
Agats – Asmat, 20 September 2011
bergulung gulung
pada lidahnya menjerit ketakutan membentur dinding pelabuhan
: perjalanan ini tuan, berawal serupa keraguan
lalu bahtera oleng, terhuyung dalam angin yang semakin
marah
daratan cuma kabut yang risau menunggu jawab --aku pun hanyut!
geladak sunyi seakan malam tanpa kata
ikan ikan menggelepar binasa
kapankah letih akan bersandar di tepi dermaga?
tiba-tiba terdengar suara memanggil: “pulanglah ....!”
beliung pun menampar pada hantaman ombak
yang resah lalu lesap pada hampa yang sempurna
hidangan yang tersisa adalah puntung dari cerutu
yang dihisap sang puan
pada asapnya menggeliat seekor ular
menari dan menari
di atas segala duka hati
waktu masih berdebur dalam gelombang
bersiap menerkam bahtera, tapi
bukankah Ia masih di sana? memandang dan memandang
laku manusia sebelum babak terakhir tiba ....
Agats – Asmat, 20 September 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar