Jumat, 07 Juni 2019

S L E Y E R

: malam di kota tua
hanya kesendirian yang bersisa
gelap terbata
melambai pada sehelai sleyer lila
pun di halaman rumput rumput menjerit binasa
dedaunan sekarat diterkam ulat lalu suara hening
yang memecah :”dimanakah akhir penantian?”
letih hati menunggu jawaban
setelah dusta, rasa sakit, dan keraguan
masih adakah yang harus ditangguhkan?
dingin yang enggan pergi membeku
di lingir hati
mengekalkan sepi
ingin kukoyak sunyi, namun
waktu masih solitair yang diam membatu
abadi berotasi di rongga kalbu
--tinggalkan saja aku! supaya dapat kukemasi
perasaan gentar akan kematian yang semakin
mendekat seakan gelombang nan bergemuruh
membantai kealpaan
: kota semakin tua, malam semakin renta
hati pun gundah
helai sleyer tiba-tiba tersedak menguncurkan darah!


Agats – Asmat, 20 Agustus 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

--Korowai Buluanop, Mabul: Menyusuri Sungai-sungai

Pagi hari di bulan akhir November 2019, hujan sejak tengah malam belum juga reda kami tim Bangga Papua --Bangun Generasi dan ...