angin menghujamkan tubuhnya pada
gelap kubangan tinta melumurkannya
menjadi malam jelaga
: suara itu tak juga datang
semakin menjauh, terperangkap
dalam kelam
aku lelah menunggu di bangku
kosong stasiun lepas waktu
angin menyentakkan jemarinya pada
pohon-pohon tumbang
kereta terlambat datang
udara tersengal, menggigil,dan ketakutan
: suara itu semakin samar, terkapar
di dasar kehampaan
aku tak kuasa lagi menunggu
penantian itupun membeku
menggumpal menjadi batu!
Stasiun Cilacap, 1989
Tidak ada komentar:
Posting Komentar