Jumat, 07 Juni 2019

A G U S T U S

juli pun berlalu, menyublim dalam udara hampa
si-aku menyala menjadi merah saga bara yang
sekejap padam dikucuri tinta
--dan kemarahan itu tuan
pasti kekal lalu beku menjadi sehelai kain kafan
adakah engkau tengah menunggu kematian?
derit keranda yang menutup segala cerita
pun seribu kata-kata yang ternyata bermakna dusta
: tahukah tentang nyeri yang membelah tepat di ulu hati
kala seribu hari tertanggal yang tersisa kini sunyi
bunyi tanpa gaung dan menghilang
lenyap tiada pesan
bulan menggantung menyudahi kalimat
menolak denting piano
menampik jerit biola
yang ada haya satu kata --sia-sia--

hari hari menggelepar terjerembab di batas
penantian, namun seperti halnya rotasi bumi
sang maha kala tak letih beredar menuntun risau hingga gugur
di penghujung tanggal



Agats – Asmat, Agustus 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

--Korowai Buluanop, Mabul: Menyusuri Sungai-sungai

Pagi hari di bulan akhir November 2019, hujan sejak tengah malam belum juga reda kami tim Bangga Papua --Bangun Generasi dan ...