dewanti, anakku: "pulanglah...."
senja telah tersisa pada pucat
pasi cahaya yang akan
segera padam
dilumuri hitam genangan tinta
dalam gelap kita bahkan tak pernah
tahu, siapa gerangan musuh
yang tajam menatap bersama geram
hantu menakutkan yang
bernama kebencian
tak pernah lelah menunggu
saat lengah untuk meluapkan amarah
: kembalilah kepada ibunda
yang rindu menunggu
pada keikhlasan cinta
seluas samudera
kinanti, anakku: "pulanglah...."
langit jingga tak akan berlama-
lama membagikan warna
jemari sang waktu akan tergesa
mengemasi teja
menggelapkan pudar cahaya
pada kelam jelaga
tak mudah mengenali wajah lawan
yang selalu menyeringai
dan bersiap menaburkan dengki
:kembalilah kepada ibunda
yang menanti pada keluasan
kasih tanpa tepi
sepanjang hidup dan mati
Agats - Asmat, 27 Agustus 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar