Jumat, 07 Juni 2019

KAIN TENUN

rindu pun terpintal menjadi
segumpal benang
pada langit tercurah biru
pada buah anggur mencair ungu
lembayung senja membias cerah
dan luka berdarah menggores
warna merah
tubuh melebur menjadi keringat
lembar demi lembar saling mengikat
tapi harus kutunggu malam
untuk melukiskan hitam
: kuselimutkan helai kain
pada hati yang beku dan dingin
duka hati tak perlu lagi dikasihani
manusia bahkan harus mampu
mengampuni diri sendiri
gulungan benang tak lagi bersisa
sepi menghujam, seluruh warna telah
memudar
: mesti kujumput kembali rindu
bagi pintalan benang yang penghabisan


Agats - Asmat, 22 Februari 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

--Korowai Buluanop, Mabul: Menyusuri Sungai-sungai

Pagi hari di bulan akhir November 2019, hujan sejak tengah malam belum juga reda kami tim Bangga Papua --Bangun Generasi dan ...