hanya sekejap,
ketika bayang redup rembulan mengapung pada
riak permukaan air kolam
sebab malam meminta warna yang paling hitam
mendustai kerdip pucat kunang-kunang
pun cahya lentera tersengal pada tetes jelaga
penghabisan
: "aku tahu mengapa engkau tiada pernah berucap"
namun alangkah membingungkan 'diam'
maka dedaunan luruh tanpa kata
tanpa suara
hanya desau angin seakan bertanya, mengapa
sua mesti di batas senja?
gelap kan menyergap
waktu menjerit lalu menggelepar
dalam ruang yang semakin hampa
--ah, penantian yang masih juga menakutkan
hanya kelebat bayang di kejauhan
si-aku pun menjadi bisu
termangu pada garis batas
ketika harap cuma
suatu hari yang hadir pada
saat yang amat lambat
Agats - Asmat, 16 Oktober 2013
ketika bayang redup rembulan mengapung pada
riak permukaan air kolam
sebab malam meminta warna yang paling hitam
mendustai kerdip pucat kunang-kunang
pun cahya lentera tersengal pada tetes jelaga
penghabisan
: "aku tahu mengapa engkau tiada pernah berucap"
namun alangkah membingungkan 'diam'
maka dedaunan luruh tanpa kata
tanpa suara
hanya desau angin seakan bertanya, mengapa
sua mesti di batas senja?
gelap kan menyergap
waktu menjerit lalu menggelepar
dalam ruang yang semakin hampa
--ah, penantian yang masih juga menakutkan
hanya kelebat bayang di kejauhan
si-aku pun menjadi bisu
termangu pada garis batas
ketika harap cuma
suatu hari yang hadir pada
saat yang amat lambat
Agats - Asmat, 16 Oktober 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar