Senin, 10 Juni 2019

REMBULAN MERAH

: bagaimana sejujurnya engkau terjemahkan
cinta?
tajam lidahnya berkilat
menjadi sangkur yang tiba-tiba
kalap menggali
dalam liang kubur
membatukan tubuh mati
diam tersungkur
--rembulan pun tersayat
meneteskan darah
kurindu kata katamu, tapi
yang terucap hanya
palsu
kelabu sajak yang engkau
tudingkan bak
bilah pedang tepat
di antara kedua mataku
di malam itu
ketika terucap kebencian
pada ujud paling mengerikan
: aku dan kamu
berakhir di batas perceraian waktu
ketika tanganmu bersitegang
membelah langit dalam
dentum amarah
--rembulan pun merah!


Agats – Asmat, 28 Februari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

--Korowai Buluanop, Mabul: Menyusuri Sungai-sungai

Pagi hari di bulan akhir November 2019, hujan sejak tengah malam belum juga reda kami tim Bangga Papua --Bangun Generasi dan ...