jejakmu tak bersisa lagi pengkhianat, senja mengelam dalam warna darah, kulumurkan tinta sebelum gelap benar tiba, angin menjerit dalam raungan ombak yang marah, langit gemertak runtuh bersama isak tangis sang maha peri, lalu diam --sepi, waktu risau terjerembab di batas hampa : masihkah ada yang harus disesali? jarak serupa kilatan mata pedang yang menatap dan menyilaukan, bukankah sudah cukup ribuan hari yang lebam engkau dustai? kini rama-rama ramai beterbangan memapas mimpi, esok entahlah, tapi kelam tersisa bebayang yang berkelebat hilang di batas penantian ....
Agats - Asmat, 25 Agustus 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar