: setelah pengkhianatan, penindasan, rasa sakit,
dan kematian --adakah yang lebih menakutkan?
cahaya membangkang pada biru angkasa
pucat diterkam gerhana
dimana kiranya pujangga menyimpan
kata?
suara hati hanya puisi nan
temaram
nyaris tak terbaca
pun waktu, kekal berdetak
mengelandang langkah kaki
pada terjal kehidupan
yang tak pernah terbayangkan
: setelah kecewa, penistaan, muram,
dan luka hati –adakah yang harus ditangisi
air mata hanya batu yang gugur
kemudian hancur
pagi masih berkunjung
dijemput sekawanan burung
embun yang enggan terjatuh
dan suara sapi nan melenguh
jarum jam tetap bergerak
menolak sepi
--apa lagi yang harus diratapi?
Agats – Asmat, 3 Nopember 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar