masihkah rembulan berwarna jingga? si-aku mesti berpulang pada sepi,
hening nan panjang tanpa perkawinan alfabeth tanpa persilangan kata,
cuma sepenggal ingatan tersisa --kita pernah bersama lalu murca bersama
asap, pun esok masih sketsa tanpa bentuk lalu mengabur dalam lesap, tak
hendak berdering lagi seluler, sua sekejab membuka awal dukana, terali
itu telah ada dan akan tetap ada, lalu kita cuma anak anak zaman yang
gusar menjawab tanya, setelah segala yang engkau pinta semua sia sia,
rindu kan menjadi ombak yang meraung dalam amarah, bahkan seluruh kenang
pasti musnah --masihkah rembulan semburat jingga? bebayang itu tak lagi
memiliki rupa, hanya merah kesumba darah yang mengucur dari luka
menganga, Agatst - Asmat, 15 Juli 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
--Korowai Buluanop, Mabul: Menyusuri Sungai-sungai
Pagi hari di bulan akhir November 2019, hujan sejak tengah malam belum juga reda kami tim Bangga Papua --Bangun Generasi dan ...
-
Ewer: Gerbang Wisata Posisi Kabupaten Asmat sebagai destinasi wisata minat khusus terletak di antara dua kabupate...
-
*Kapak adalah sebuah Catatan Etnografi, tentang kekerasan yang terjadi atas tiga orang istri kepala perang di Buetkuar, sebuah ...
-
“mengapa ibunda demikian tega tiada pernah menyatakan sesungguhnya Karna adalah sulung pandawa ….?” wajah tampan Arjuna setajam bela...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar