sisa hujan –memantul temaram
lampu jalanan
pada legam ubin trotoar
: betapa cepat waktu berpacu
masih merebak aroma
daging panggang dari
kedai di kiri tikungan
duhai angin yang lapar
melahap rindu yang
terjebak pengap
pada pucuk cerobong asap
tergenggam harap di kepalan
tangan
udara jenuh pada kabut
yang melilit dan butir embun
yang tiba-tiba mengkristal
di sisi kanan adalah
rotasi roda kendaraan
tak lelah berputar
mengejar rupa sang zaman
kupercepat langkah
mengejar kelebat bebayang
namun jejak itu
murca
ditelan malam
Agats – Asmat, 4 Januari 2011
lampu jalanan
pada legam ubin trotoar
: betapa cepat waktu berpacu
masih merebak aroma
daging panggang dari
kedai di kiri tikungan
duhai angin yang lapar
melahap rindu yang
terjebak pengap
pada pucuk cerobong asap
tergenggam harap di kepalan
tangan
udara jenuh pada kabut
yang melilit dan butir embun
yang tiba-tiba mengkristal
di sisi kanan adalah
rotasi roda kendaraan
tak lelah berputar
mengejar rupa sang zaman
kupercepat langkah
mengejar kelebat bebayang
namun jejak itu
murca
ditelan malam
Agats – Asmat, 4 Januari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar