Senin, 10 Juni 2019

A R J U N A

“mengapa ibunda demikian tega
tiada pernah menyatakan
sesungguhnya Karna adalah sulung pandawa ….?”
wajah tampan Arjuna setajam belati, sebatang tombak
seakan membenam di kedalaman hati, ia tengah menjelang
pula ‘kematian’ ini
setelah anak panah menembus jantung saudara tertua
apa arti kehidupan baginya?
apa pula arti kemenangan setelah mayat-mayat rebah
bergelimpangan
sekumpulan awan hitam menggantung menyudahi perang
pun burung pemakan bangkai, siap berpesta
mematuk mangsa
“Arjuna ….”
tangan Kunti yang agung terpaku di udara
kali  ini pandawa ketiga bahkan tak berniat memandang
wajah mulia ibunda
\angin terkulai pada langkah kaki yang gontai
bayang kesatria itu menjauh
luluh dalam pilar istana nan gemetar, mengaduh ....


*Sepenggal Kisah Mahabharata  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

--Korowai Buluanop, Mabul: Menyusuri Sungai-sungai

Pagi hari di bulan akhir November 2019, hujan sejak tengah malam belum juga reda kami tim Bangga Papua --Bangun Generasi dan ...