kubunuh rindu dengan peluru terakhir
dari ledakan bereta berperedam
--andai ‘hari itu’ tak pernah ada
tapi mengapa harus kudustai perkawinan kata kata?
kutelan kekalahan, lawan bersorak menang
rembulan pun menggelincir seakan candu
halimun pernah menjadi madat yang menembus
dinding mengaburkan ruang dan waktu
siapakah si-aku, kecuali tanya yang memburu jawab
atau si lemah yang melawan takut
lalu hening kembali hadir
lebih tajam dan memilukan
ia hanya sketsa yang tak pernah selesai
gugur bagai ranting kering diterlantarkan angin
musim :”tiada lagi hutang atau janji yang akan
terbawa mati, segalanya tunai sampai di sini”
kutikam harap pada mata samurai
sebelum air mata menjadi hujan
menjadi dendam dan
banjir
bandang ....
Agats – Asmat, 27 Juli 2012
dari ledakan bereta berperedam
--andai ‘hari itu’ tak pernah ada
tapi mengapa harus kudustai perkawinan kata kata?
kutelan kekalahan, lawan bersorak menang
rembulan pun menggelincir seakan candu
halimun pernah menjadi madat yang menembus
dinding mengaburkan ruang dan waktu
siapakah si-aku, kecuali tanya yang memburu jawab
atau si lemah yang melawan takut
lalu hening kembali hadir
lebih tajam dan memilukan
ia hanya sketsa yang tak pernah selesai
gugur bagai ranting kering diterlantarkan angin
musim :”tiada lagi hutang atau janji yang akan
terbawa mati, segalanya tunai sampai di sini”
kutikam harap pada mata samurai
sebelum air mata menjadi hujan
menjadi dendam dan
banjir
bandang ....
Agats – Asmat, 27 Juli 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar