:Nitta Sayuri San
tanganmu kembali menyayat luka pada
gemulai lengan, melumurkan merah darah seakan
gincu lalu menjelang malam terkutuk itu
cinta cuma noda pada
kimono aneka rupa
di penghujung gugur musim
yang kejam menelantarkan kelopak sakura
memanggil dingin nan berguling pada
getar nada samisen
pun ucap hanya seni origami lunglai
tercampak di atas tatami
"aku menjadi huruf": vokal dan konsonan
yang bersedia seakan pengantin
untuk bercerai pada kalimat penghabisan
tanpa janji dan perayaan
tanganmu pun menghunus samurai
memenggal malam
letih sungguh kaki menapaki buram
rindu seribu tahun pada cahya mentari
mengundang berlari berpulang pada
kasih sejati
*Geisha: Wanita penghibur pada tradisi Jepang
Dari: Memoar seorang Geisha, Arthur Golden, Gramedia, Jakarta, 2002
tanganmu kembali menyayat luka pada
gemulai lengan, melumurkan merah darah seakan
gincu lalu menjelang malam terkutuk itu
cinta cuma noda pada
kimono aneka rupa
di penghujung gugur musim
yang kejam menelantarkan kelopak sakura
memanggil dingin nan berguling pada
getar nada samisen
pun ucap hanya seni origami lunglai
tercampak di atas tatami
"aku menjadi huruf": vokal dan konsonan
yang bersedia seakan pengantin
untuk bercerai pada kalimat penghabisan
tanpa janji dan perayaan
tanganmu pun menghunus samurai
memenggal malam
letih sungguh kaki menapaki buram
rindu seribu tahun pada cahya mentari
mengundang berlari berpulang pada
kasih sejati
*Geisha: Wanita penghibur pada tradisi Jepang
Dari: Memoar seorang Geisha, Arthur Golden, Gramedia, Jakarta, 2002
Tidak ada komentar:
Posting Komentar